Lukisan Iba
Tuhan mengirim sebingkai lukisan
Yang dititip kepada angin,
Terbang bersamaan dengan debu dan asap
menghempas wajah
menyentuh mata hingga refleks terpejam seketika
lukisan itu bertema iba
berobjek cebol bertopi rimba, berkarung.
tertatih menyeret bengkok kakinya
dengan kerut paras, lembab peluh nan berdebu.
Lukisan itu mampir sejenak
Ketika otak mulai bebal akan kisah cinta
Serupa lumut yang berkerak ditempat lembabnya pikiran lawas
otakku tersindir ketika sedang berpikir
cinta hitam yang nyinyir
lalu, otakku bertanya
“Apakah cebol itu berpikir tentang cinta remeh temeh? Apakah
ia sempat memikirkannya? ketika ia harus berjuang untuk hidup. Apakah ia pernah
patah hati? Apakah ia pernah meyukai seseorang? Atau jatuh cinta? Apakah dua
menyesali hidup?”
“Apa yang dia pikirkan?”
Entah apa isyarat Tuhan
meyinggahkan 5 detik lukisan dihadapan
setelah itu lenyap, tapi
Terekam, terukir, tesentuh dalam hati
Apakah Ia sedang berujar, jika hidup tak sekedar kisah cinta
daun kelor.
16/06/2012
16/06/2012
0 Comments