.jpg)
Di atas loteng kita duduk berdua menengadah ke angkasa raya. Pikiran mengendap-endap kabur dari keadaan yang membunuh. Dunia pun hanya diisi oleh
suara jangkrik karena mulut kita terbungkam. Kata-kata terpenjara oleh keraguan
perasaan berlapis, tak bisa melepaskan diri. Udara demi udara hilir mudik
menyapa kita, tanpa terasa tubuh kita mendingin. Lalu kita saling berhadapan. Degup
jantung saling menarik layaknya magnet hingga kita semakin mendekat, mendekat
dan akhirnya menyatu. Tanpa kata, hanya rasa.
Laboratorium, 01/02/2012
0 Comments